Sabtu, 07 Januari 2012

Pesan Ayah dan Mama




Anakku yang ku sayang.
Pada saat suatu kala kamu menyadari bahwa aku telah menjadi sangat tua, cobalah berperilaku sabar dan cobalah mengerti aku.

Jika banyak makanan yang tercecer dikala aku makan, jika aku mendapat kesulitan dalam mengenakan pakaianku sendiri..

Sabarlah..!!

Kenanglah saat-saat dimana aku meluangkan waktuku untuk mengajarimu tentang segala hal yang kau perlu tahu, ketika kau masih kecil.

Jika aku mengulang mengatakan hal yang sama berpuluh kali, jangan menghentikanku,

Dengarlah aku..!!

Ketika kau kecil, kau selalu memintaku membacakanmu cerita yang sama berulang-ulang, dari malam yang satu ke malam yang lain hingga kau tertidur, dan aku lakukan itu untukmu..!!

Jika aku enggan mandi, jangan memarahiku, dan jangan katakan kepadaku, bahwa hal itu memalukan..

Ingatlah berapa banyak pengertian yang kuberikan kepadamu menyuruhmu mandi di kala kecilmu.

Dengan melihat kebodohanku terhadap teknologi baru, jangan tertawakan aku, tapi tinggalkan lebih banyak waktu untuk ku memahaminya, aku mengajarimu banyak hal, cara makan yang baik, cara berpakaian yang baik, berperilaku yang baik, bagaimana menghadapi problem dalam kehidupan.

Jika terkadang aku menjadi pelupa, dan aku kadang tidak mengerti untuk mengikuti pembicaraan, beri aku waktu untuk mengingat.

Dan jika aku gagal melakukanya jangan sombong dan memarahiku, karena yang penting bagiku adalah aku dapat bersamamu dan dapat berbicara padamu.

Jika aku tak mau makan, jangan paksa aku..!! aku tahu kapan aku lapar dan kapan akau tak lapar.

Ketika kakiku tak mampu lagi untuk menyangga tubuhku, untuk bergerak seperti sebelumnya, bantulah aku dengan cara yg sama ketika aku merengkuhmu dalam tanganku, mengajarimu melakukan langkah-langkah pertamamu.

Dan di kala suatu saat nanti aku katakan padamu bahwa aku tak lagi ingin hidup, ketika aku ingin mati…..

Jangan marah.

Karena pada suatu saatnya nanti kaujuga akan mengerti.

Cobalah untuk mengerti bahwa pada usia tertentu, kita tidak benar-benar “hidup” lagi, kita hanya “tidak mati”.

Suatu hari kelak kau akan mengerti bahwa disamping semua kesalahan yang aku buat, aku selalu ingin apa yang terbaik bagimu dan bahwa aku siapkan dasar, bagi perkembangan dan kehidupanmu kelak.

Kau tak usah merasa sedih, tidak beruntung atau gagal di hadapanku melihat kondisiku dan usia ku yang sudah bertambah tua.

Kau harus ada di dekatku, mencoba mengerti aku bahwa hidupku adalah bagimu, bagi kesuksesanmu, seperti apa yang kulakukan pada saat kau lahir.

Bantulah aku untuk berjalan, bantulah aku pada akhir hidupku dengan cinta dan kesabaran.

Satu hal yang membuatku harus berterimakasih kepadamu adalah senyum dan cintamu padaku.





Aku mencintaimu anakku